Pos

FILM TENTANG KEGIATAN DI PRODI PSIKOLOGI UP45:

KEGIATAN LITERASI PSIKOLOGI PADA MAHASISWA DI UP45

YOGYAKARTA

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Acara yang mengangkat tema menggali keterampilan literasi psikologi pada mahasiswa melalui kegiatan kliping merupakan upaya kreatif yang diadakan oleh Program Studi Psikologi UP45. Tema kegiatan berdasarkan keprihatinan atas rendahnya minat baca yang terjadi pada mahasiswa di UP45 serta masyarakat secara luas. Kegiatan diikuti oleh perwakilan setiap angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan terlaksana pada hari Minggu, 4 September 2016.

Kegiatan diawali dengan pemberian informasi tentang tujuan diadakannya acara yaitu untuk meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa dengan cara yang mudah, murah, dan berdampak luas. Mahasiswa selanjutnya diajak membuat kliping dari surat kabar  Adapun tahapan kegiatan yaitu mahasiswa memilih artikel atau berita pada koran, menggunting artikel tersebut, menempelkan pada kertas daur ulang.  Mahasiswa meringkas, menyusun resensi serta menuliskan sumber informasi asli. Kliping ditempelkan pada majalah dinding, dan resensi dipublikasikan di majalah blogsite Moveon. Read more

MENGAJAK ANAK-ANAK UNTUK PEDULI PADA LINGKUNGAN SEKITAR

TAMU PRODI PSIKOLOGI UP45

Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Salah satu kegiatan penting untuk menyambut periode akreditasi Prodi Psikologi UP45 yang habis masa berlakunya pada Agustus 2019 adalah mendatangkan tamu dari luar UP45. Kali ini tamu yang bersedia mengisi acara adalah Dr. Ami Aminah Meutia. Ibu Ami ini mengelola proyek Water Culture di Jepang lebih dari lima tahun. Bidang risetnya adalah Pengolahan Air Limbah/Tercemar dengan Lahan Basah. Proyek dan risetnya sesuai dengan ilmu yang digelutinya yaitu Teknik Lingkungan sampai jenjang S2 dan S3 di Universitas Waseda Jepang. Pertemuan dengan tamu yang luar biasa ini berlangsung dengan meriah, pada 15 September 2016. Read more

PENTINGNYA PAUD TERHADAP KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH

KERJASAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UP45 & RADIO EMC MINGGU KE-49

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Kesiapan bersekolah pada diri setiap anak belum tentu sama dengan anak yang lainnya meskipun usianya sama. Salah satu upaya agar anak memiliki kesiapan bersekolah yaitu dengan adanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan bagi anak usia dini agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal sebagai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Biechler dan Snowman (dalam Padmonodewo, 2000) yang dimaksudkan anak usia dini adalah mereka yang berusia antara 4-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program dini dan kindergarten. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan – 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak- kanak. Read more

LAYANAN PENDAMPINGAN PSIKOLOGI DI HARI KEMERDEKAAN

KERJASAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UP45 & TK KAMULAN MINGGU KE-12

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Semangat memperingati hari Kemerdekaan ditunjukan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh semua kalangan masyarakat.  Seperti berbagai lomba yang menarik dan atraktif serta layanan pendampingan psikologi. Acara yang telah berlangsung sukses merupakan salah satu bentuk kerjasama Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dengan PAUD Kamulan Yogyakarta dikemas dalam kegiatan Parents Meeting di TK Kamulan, Pringwulung Condongcatur Yogyakarta. Kegiatan tersebut diadakan pada 20 Agustus 2016.   Read more

KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PAUD (KERJASAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UP45 & RRI MINGGU KE-164)

 

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Masa usia pra sekolah merupakan saat yang paling penting dalam rentang kehidupan individu. Perkembangan kecerdasan mengalami peningkatan yang pesat serta anak mulai sensitif menerima berbagai upaya untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Tujuan pendidikan anak usia dini (PAUD), diharapkan mampu menanamkan landasan pembentukan karakter dan tingkah laku melalui pembiasaan dan latihan melalui kegiatan bemain sehingga anak berkesempatan mengembangkan kemampuan fisik, sosial, emosi dan kognitifnya. Berdasarkan ciri perkembangan pada anak usia dini serta tujuan kegiatan PAUD maka kepedulian masyarakat terhadap keberadaan PAUD perlu dikembangkan.

Kendala yang terjadi pada sebagian masyarakat untuk peduli pada keberadaan PAUD antara lain yaitu keberadaan layanan PAUD yang dirasa masih terbatas dan kurang merata. Hanya anak-anak tertentu saja yang mendapat kesempatan untuk berada di PAUD. Anak-anak yang memperoleh kesempatan PAUD tersebut umumnya berasal dari keluarga mampu di daerah perkotaan. Kendala lainnya yaitu kurangnya pengetahuan orang tua.  Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimiliki orang tua menyebabkan orang tua tidak memahami potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak pada usia 0-6 tahun sehingga potensi yang dimiliki anak tidak berkembang optimal.

Dampak pola asuh orangtua dalam pendampingan anak usia dini dijelaskan oleh Campbell (1995), bahwa pengasuhan yang asal-asalan, tidak konsisten, dan penuh penolakan akan mendatangkan kemarahan anak, frustrasi dan ketidakpatuhan. Sebaliknya, adanya kemampuan orangtua ataupun pengasuh untuk memenuhi kebutuhan anak akan tuntunan, dukungan, dan berbagi emosi yang positif yang mengatur tingkat perkembangan kepercayaan, pemahaman diri, serta kemauan untuk terlibat dengan orang lain dalam cara yang positif dan adaptif diyakini sebagai faktor positif bagi anak. Demikian pula Franz, McClelland, dan Weinberger (1991), menyatakan bahwa kehidupan sosial anak-anak ketika di rumah maupun di sekolah sangat mempengaruhi terbentuknya tingkah laku sosial pada anak.

Upaya pengembangan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan PAUD membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan dari pemerintah sangat diharapkan agar semua lapisan masyarakat mendapatkan layanan PAUD secara proporsional. Perlunya peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendamping PAUD,  pengadaan fasilitas berupa sarana dan lingkungan belajar yang baik serta kurikulum berupa program yang terstruktur didukung pula dengan layanan gizi, perawatan dan pengasuhan kesehatan serta sosialisasi yang optimal.

Tulisan tentang kepedulian masyarakat pada keberadaan PAUD ini adalah materi siaran di RRI Yogyakarta pada 24 Agustus 2016. Siaran ini dapat berlangsung dengan lancar karena ada kerjasama antara RRI Yogyakarta dan Fakultas Psikologi UP45 Yogyakarta. Siaran kali ini dilakukan oleh dosen Psikologi UP45 yaitu Wahyu Widiantoro dan mahasiswa Wulandari. Wulandari adalah salah satu mahasiswa cemerlang di Fakultas Psikologi UP45. Pengalamannya sangat luas dalam bidang PAUD, karena selain menjadi mahasiswa ia juga seorang guru PAUD. Kelak kalau sudah menjadi sarjana psikologi, ia ingin mengarahkan anak-anak didiknya sesuai dengan berbagai pengetahuan tentang Psikologi Perkembangan. Pada acara tersebut juga ada kuis yang menarik. Kuis dimenangkan oleh Ibu Atik, guru TK Kamulan Yogyakarta. Beliau tinggal di Nologaten Yogyakarta. Semoga acara yang menarik serta memberi inspirasi pada masyarakat Yogyakarta ini terus berlangsung.

Referensi:

Campbell, S.B. (1995). Behavior problems in preschool children: A review of recent research. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 36 (1), 113-149.

Franz, C.E., Mc. Clelland, D.C., & Weinberger, J., (1991). Childhood antecedents of conventional school accomplishment in midlife adults. Journal of Personality and Social Psychology, 60, 586 – 595.

Suggested citation:

Widiantoro, F. W. (2016). Kepedulian masyarakat terhadap keberadaan PAUD. RRI Yogyakarta. 24 Agustus 2016.