PENTINGNYA PAUD TERHADAP KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH

KERJASAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UP45 & RADIO EMC MINGGU KE-49

Fx. Wahyu Widiantoro

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Kesiapan bersekolah pada diri setiap anak belum tentu sama dengan anak yang lainnya meskipun usianya sama. Salah satu upaya agar anak memiliki kesiapan bersekolah yaitu dengan adanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan bagi anak usia dini agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal sebagai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Biechler dan Snowman (dalam Padmonodewo, 2000) yang dimaksudkan anak usia dini adalah mereka yang berusia antara 4-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program dini dan kindergarten. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan – 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak- kanak.

Hurlock (1980), menyatakan bahwa rentang masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda; awal dan akhir. Periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, sedang periode akhir masa kanak berkisar antara 6 tahun sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, dengan demikian awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi; usia ketika ketergantungan secara praktis sudah dilewati, diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir di sekitar usia sekolah dasar.

Permasalahan yang sering terjadi yaitu tidak semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik. Masalah-masalah tingkah laku dalam proses perkembangan ini dapat timbul tidak hanya tertuju pada perkembangan emosi dan sosial saja namun perkembangan yang lain seperti perkembangan fisik, intelektual; kognitif dan bahasa. Berbagai masalah perkembangan yang termanifestasi pada tingkah laku anak-anak di masa awal masa sekolah pada umumnya yaitu agresivitas, pemalu, takut yang berlebihan, kecemasan, sulit konsentrasi, kesulitan berkomunikasi, menarik diri, enuresis, encopresis, berbohong, bergantung dan menangis berlebihan.

Arthur (1998) menjelaskan bahwa ciri khas periode anak usia dini sebagai masa bermain, hampir seluruh kegiatan pada usia pra sekolah melibatkan unsur bermain. Sejalan dengan ciri khas periode anak usia dini maka pembelajaran yang dilakukan di PAUD berupa kegiatan bermain untuk menstimulasi anak agar pertumbuhan fisik, emosi, kognitif dan sosial dapat berkembang secara optimal.

Materi tentang pengaruh PAUD terhadap kesiapan anak bersekolah ini adalah materi pada siaran di Radio EMC Yogyakarta. Siaran ini dapat berlangsung karena ada kerjasama antara Fakultas Psikologi UP45 dengan Radio EMC, dengan nama program yaitu PEKA (Peduli Keluarga). Siaran kali ini dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2016. Koordinator program adalah dosen Psikologi UP45 yaitu Wahyu Widiantoro. Pendamping acara ini adalah Ibu Atik, seorang praktisi PAUD. Selain ibu Atik, pendamping berikutnya adalah Tri Welas Asih, mahasiswa cemerlang dari Fakultas Psikologi UP45. Pada siaran tersebut, sangat banyak opini pendengar yang meramaikan program PEKA. Para dosen Psikologi UP45 sangat bersyukur bahwa acara ini dapat memberi inspirasi kepada masyarakat Yogyakarta.

Referensi:

Arthur, L., Beecer, B., Dockett, S., Farmer, S., & Death, E., (1998). Programming and planning in early childhood settings. Sydney: Harcourt Brace.

Hurlock. (1980). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.

Patmonodewo, S. (2000). Pendidikan anak prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Suggested citation:

Widiantoro, F. W. (2016). Pentingnya PAUD terhadap kesiapan bersekolah, Radio EMC Yogyakarta. 23 Agustus 2016.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *