MEMPERCEPAT PERSIAPAN MENTAL GENERASI EMAS
TAMU PRODI PSIKOLOGI UP45
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Tamu Prodi Psikologi UP45 pada 16 September 2016 ini adalah Ibu Dra. Eviyanti dan Ibu Ir. Megi Soeratie, MCH., dari Pramevina Learning Institute. Topik yang dikemukakan oleh Ibu Evi adalah Accelerated Mental Transformation, yang bila diterjemahkan secara bebas adalah mempercepat persiapan mental generasi emas dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat pada tahun 2050.
Apa latar belakang pertemuan dengan Lembaga Pramevina ini? Latar belakangnya adalah UP45 menghadapi persaingan antar universitas yang sangat ketat. Oleh karena itu penguatan sumber daya manusia adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Persoalannya adalah SDM di UP45 rata-rata masih berusia muda yaitu sekitar 25-35 tahun. Mereka langsung diangkat menjadi dosen segera setelah lulus S2. Mereka belum berpengalaman kerja yang meyakinkan. Untuk mempercepat persiapan mental mereka, maka mereka perlu diberi pelatihan. Persoalannya, berbagai pelatihan psikologi banyak yang tidak berdampak lama. Para peserta tidak terpengaruh sama sekali pada materi pelatihan atau dampak pelatihan tidak lama. Oleh karena itu pelatihan psikologi dianggap kurang efektif.
Pelatihan mental yang efektif adalah dengan pikiran bawah sadar kita dibangkitkan. Apa pikiran bawah sadar itu? Pikiran bawah sadar adalah jenis ketiga pikiran manusia. Pikiran bawah sadar ini berisi tentang sistem syaraf yang mengatur berbagai emosi negitif dan positif, serta keyakinan (belief). Pikiran manusia yang pertama adalah pikiran nir sadar, yang berisi tentang sistem syaraf yang mengatur jantung dan paru-paru. Tanpa diperintah oleh otak secara sadar, detak jantung dan paru-paru bisa berfungsi sendiri. Pikiran manusia jenis kedua adalah sistem syaraf yang mengatur perilaku, pikiran, belajar, dan sebagainya. Perilaku-perilaku itu bisa terjadi bila diperintah secara sadar oleh otak.
Pikiran manusia mana yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan manusia? Jenis pikiran yang ketiga adalah yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan manusia. Untuk mengaktifkan pikiran bawah sadar, ternyata tidak mudah. Hal ini karena kita terbiasa dihambat oleh mental block. Isi dari mental block adalah malas, emosi marah, kesepian, dendam, kecewa, cemas, ragu-ragu dan emosi negatif lainnya. Sebagai contoh, kalau kita ingin segera mengerjakan suatu tugas, ternyata kita sering menunda-nunda. Kita malas, dan mengemukakan berbagai alasan. Semua alasan benar adanya. Tidak ada alasan yang salah.
Kelau memang pikiran bawah sadar itu sebagai penentu kesuksesan kita, maka bagaimana cara untuk membangkitkannya? Cara membangkitkan pikiran bawah sadar membutuhkan pelatihan intensif selama 3 hari penuh. Pelatihan seperti itu memang mahal, namun dampaknya luar biasa. Salah satu materi yang sempat dikemukakan adalah relaksasi. Tujuan relaksasi adalah menenangkan emosi sehingga pikiran lancar dan fisik bugar. Biasanya fisik kita bisa bugar bila tidur sekitar 8 jam, namun dengan relaksasi yang hanya membutuhkan waktu sektar 15 menit, maka fisik menjaid bugar kembali.
Bagaimana cara relaksasi itu? Kita duduk dengan nyaman, tangan ada dipaha, dan mata ditutup. Telapak tangan dibuka ke atas. Nafas diatur, dengan cara mengambil udara lewat hidung kemudian dikeluarkan melalui mulut. Hal itu dilakukan selama kira-kira 3 menit. Selanjutnya kita bernafas biasa, sambil mendengarkan afirmasi bahwa kita sedang berada dalam situasi yang nyaman, menyenangnkan, aman, dan menenangkan. Pelupuk mata akan menjadi berat, bahu rileks, dan detak jantung melambat. Kita seperti berada dalam situasi tidur yang nyaman, aman, dan menenangkan. Badan menjadi rileks dan nyaman. Hal itu ebrlagsung sekitar 10-15 menit. Selanjutnya pada hitungan ke lima, mata kita buka secara perlahan-lahan. Kita menajdi terjaga dan badan bugar, meskipun kita hanya beristirahat selama 15 menit saja.
Bila teknik relaksasi ini sudah dapat dilaksanakan secara lancar, maka kualitas SDM di UP45 akan bertambah kuat. Para dosen muda tidak akan mudah lelah, dan mental block yang menghalangi kesukesan akan bisa ditembus. Permasalahannya adalah maukah kita setiap hari melakukan relaksasi? Bila relaksasi sudah menjadi kebutuhan maka kesuksesan sudah ada di pelupuk mata. Kita tinggal memetiknya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!