Assessment SLB N 1 Sleman

Anak difabel harus melalui tahap assessment berjenjang untuk menentukan apakah ia harus masuk sekolah khusus dengan kurikulum khusus, guru khusus, dan kelas khusus. Sayangnya, di Indonesia, belum punya assessment berjenjang.

Terkait masih minimnya guru SLB maupun guru sekolah inklusif, pemerintah harus segera memetakan kebutuhan anak-anak difabel itu. Karena, mereka untuk sementara bisa belajar di sekolah umum yang sudah siap.

Assessment atau Penilaian  adalah usaha atau proses untuk mendapatkan informasi mengenai kelebihan, kekurangan dan kebutuhan seseorang dengan menggunakan berbagai alat dan teknik, seperti pedoman observasi, wawancara, tes formal dan informal. Assessment  juga merupakan prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi/kinerja seorang yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi dan berbagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran yang tepat dengan potensi yang ada pada diri anak seoptimal mungkin serta penempatan kelas dan jenjang yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Untuk memperoleh informasi tentang anak, maka perlu adanya perlakuan yang harus dilakukan, seperti : mengidentifikasi anak, identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui hambatan yang ada pada diri anak dan menentukan klasifikasi kebutuhan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak berkebutuhan khusus.

Assessment sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan, ini berarti dilakukan dengan cara pengamatan secara terus menerus tentang sesuatu yang diketahui, dipahami, dan yang dapat dikerjakan oleh siswa. Assessment yang berkelanjutan bisa juga dilakukan melalui : observasi, portopolio, bentuk check list (keterampilan, pengetahuan dan perilaku).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *