Konsep Kesadaran menurut Sigmund Freud yang diKorelasi dengan Situasi Covid-19

Meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Berbagai kebijakan diberlakukan, misalnya PSBB dilakukan untuk membatasi kontak sosial dengan melakukan aktivitas berada di rumah, kecuali jika ada keperluan yang mendesak untuk keluar rumah. Kebijakan pemerintah yang pertama di terapkan adalah social distancing yang kini berubah menjadi physical distancing.

Dari kasus covid-19 yang terus meningkat, masyarakat harus mempunyai kesadaran untuk mencegah penularan covid-19. Kesadaran adalah keadaan kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti. Sigmund Freud menjalaskan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), Prasadar (preconscious), dan Tak-sadar (unconscious). Konsepnya yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Lacan seorang psikiater membahas perihal ketaksadaran, ia mengatakan bahwa ketaksadaran sebagai sesuatu yang terstruktur seperti bahasa, karena ketaksadaran merupakan wilayah dari hasrat manusia.

Untuk itu, ketika kita menyadari bahwa covid-19 ini berbahaya, kita diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah. Pandemi saat ini, upya saling mengingatkan melalui pesan-pesan positif yang menumbuhkan kegembiraan juga perlu digaungkan melalui berbagai media. Kesadaraan diri sangat-lah penting untuk keadaan seperti sekarang dengan menjaga diri dengan tetap dirumah, memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan anjuran pemerintah yang diperintahkan untuk mengurangi penyebaran virus ini.

Siaran Radio tentang Mengajarkan Hidup Bersih pada Anak-Anak

Holaaa Momss😍😍

UP45 Yogyakarta bekerjasama dengan Radio Sonora kembali hadir dan mengupas tuntas bagaimana mengajarkan kebersihan pada anak dalam siaran radio, Selasa, 11 Agustus 2020 dengan sub tema “MENGAJARKAN HIDUP BERSIH PADA ANAK-ANAK PADA MASA PANDEMI”.🤩

Kebersihan adalah hal sederhana yang harus diajarkan sedini mungkin. Sejak masih kanak-kanak, semua orang harus belajar kebersihan sebagai kebiasaan baik. Tugas orang tua adalah membimbing anak-anak untuk menjaga kebersihan sejak dini. Anda hanya perlu menjadi teladan yang baik dan mengajak anak melakukan hal-hal sederhana.

Ternyata ada beberapa aspek yang perlu kita tanamkan sejak dini looo moms, agar si Kecil bisa terus menerapkan sampai dewasa. Mulai mengajarkan kebersihan dari diri sendiri, seperti mandi, menggosok gigi, dan mengganti pakaian. Kemudian kebiasaan makan yang baik, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Lalu menjaga kebersihan lingkungan, seperti menata kamar sendiri, menyapu lantai, membuang sampah pada tempatnya, dsb. Semoga bermanfaat ya Moms!😍

Apa itu Kecemasan dan Bagaimana Cara Mengatasi Kecemasan

HELLO TEMAN-TEMAN..

Pada era pandemi ini seringkali kita mengalami banyak kekhawatiran bahkan kecemasan akan kesehatan pada diri kita.

Namun, banyak orang yang belum mengetahui apa itu arti dari kecemasan. Lalu apa yang dimaksud dengan kecemasan itu sendiri?
Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat memiliki karakteristik yaitu, berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan, kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup. Rasa cemas biasanya dihadapi oleh semua orang.

Apa penyebab atau pemicu dari kecemasan itu sendiri?
Penyebab dari kecemasan ialah pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma psikologis, keturunan, gangguan kepribadian, efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba.

Bagaimana langkah kita agar dapat mengatasi kecemasan?

1. Yoga. Riset telah membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi solusi untuk mengatasi kecemasan dan depresi.

2. Kurangi menggunakan sosmed. Karena banyak orang melampiaskan media sosial untuk melampiaskan perasaan tertekan dan cemas.

3. Lakukan yang terbaik dan berhenti menunda. Sebagian kecemasan berasal dari kebiasaan menunda. Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.

Profil Jurusan Psikologi

Profil Jurusan Psikologi UP45

Lulusan Program Studi Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dibekali dengan pengetahuan, etika, kemampuan dan ketrampilan untuk menelaah fenomena perilaku manusia dari berbagai perspektif psikologi dan mengobservasinya.

Visi Misi
Visi Program Studi Psikologi UP45 Yogyakarta adalah “Menjadi pusat unggulan pengembangan iptek dan tenaga ahli dalam bidang psikologi untuk menunjang pengembangan wilayah industri energi dengan semangat kejuangan Angkatan 45 pada tahun 2022”.

Visi tersebut menggambarkan masa depan yang diharapkan oleh semua pemangku kepentingan di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang dapat diartikan sebagai berikut :
1. Pernyataan “pusat unggulan pengembangan iptek dan tenaga ahli”.
2. Pernyataan “bidang psikologi untuk menunjang pengembangan wilayah industri energi”.
3. Pernyataan “semangat kejuangan angkatan 45”

Kegiatan Webinar Biro Psikologi Tentang Ketahanan Keluarga Pada New Normal

Yang ditunggu tunggu akhirnya datang!
Persiapkan diri kamu untuk webinar Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45.

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 mengangkat tema “KETAHANAN KELUARGA PADA NEW NORMAL” berkobolarisi antara narasumber Biro Psikologi UP45 dengan pembicara terkemuka, seperti Dosen bimbingan konseling UAD dan DPMPPA kota Yogyakarta.

Dapatkan akses dari materi-materi yang tidak kalah menarik yang akan dibawakan speaker terkemuka diatas.

FREE Registrasi! Selain itu, kalian akan mendapatkan E-Certificate di akhir web ini.

Seminar akan dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2020 pukul 9-12 WIB.

Profil Jurusan Psikologi, Tentang Apa Saja Yang diPelajari dan Prospek Kerja

Prospek kerja lulusan psikologi.

1. HRD (Human Resources Development)
Lulusan psikologi sangat cocok untuk ditempatkan pada HRD.

2. Konselor
Tugas utama dari seorang konselor adalah memberikan konseling kepada klien.

3. Psikolog
Untuk mendapatkan gelar psikolog harus memenuhi kualifikasi jenjang S2 psikologi.

4. Guru Bimbingan Konseling
Untuk menangani siswa-siswa yang bermasalah dan memberikan konseling, setiap sekolah tentu memiliki guru BK.

5. Dosen Psikologi
Yang sering dilupakan peluang bagi lulusan psikologi adalah menjadi seorang dosen psikologi. Untuk menjadi dosen pendidikan minimal harus lulusan S2.

Penanganan Stress pada Anak dan Orang tua, Akibat Covid-19

Bagaimana belajar dari rumahnya? seru? membosankan? atau malah bikin stress??

Sudah 4 bulanan pandemi Covid-19 terjadi. Pemerintah menghimbau masyarakat mengenai penerapan social distancing dan self isolation, memaksa kita agar melakukan segala aktivitas dari rumah. Sekolah yang seharusnya diisi dengan kegiatan belajar mengajar, kini berubah menjadi kegiatan pemberian dan pengumpulan tugas.

Anak-anak mulanya merasa senang karena seperti libur semua dilakukan dari rumah, sehingga mereka bisa bermain sepuasnya, tetapi sekarang sudah bosan dan ingin kembali ke sekolah. Ternyata berlama-lama belajar di rumah membuat anak dan orang tua bosan hingga stress.

Wajar saja kalau anak dan orang tua merasa tertekan atau stres, bingung, takut atau marah ketika terjadi krisis. Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatai anak dan orang tua mengatai stress saat belajar di rumah?
Yuk simak penjelasan berikut.

Kegiatan Webinar Biro Psikologi

Halo, apa kabar pemerhati S-R?🤗🤗
.
Anak muda seringkali menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal ini karena, pemuda saat ini menjadi mayoritas dalam pemberi perubahan. Hal-hal positif yang berdampak untuk masyarakat menjadi tolak ukur pemuda yang berdaya.
.
Biro Psikologi UP45 Yogyakarta bekerjasama dengan SKK Migas, IAFMI dan Mitra Optima Talenta telah hadir dan mengupas tuntas bagaimana menghadapi dan mengelola generasi milenial dalam WEBINAR “Optimalisasi Karyawan Milenial untuk Membangun Perusahaan yang Inovatif”.
.
Generasi ini cukup unik, ada yang mengatakan mereka ngeyel, susah diatur dan selalu berpindah-pindah pekerjaan. Tapi jangan salah! Mereka ini sangat kreatif dan loyalitasnya sangat tinggi loo, ketika mereka merasa berada di perusahaan yang tepat dan hebat. So, tantangannya adalah bagaimana cara mengelola karyawan dengan benar, dan membuat mereka merasa berada di perusahaan yang tepat dan hebat? Bagaimana membuat perusahaan tetap bertahan ditengah kondisi sulit seperti pandemi sekarang ini? Apa saja skill yang dibutuhkan untuk survive di dunia kerja saat pandemi seperti ini?
.
Webinar ini FREE dan terbuka untuk umum serta tersedia E-Sertifikat juga loo

Dan pastinya dibawakan oleh narasumber- narasumber kece yang ahli di bidangnya.😍